Rabu, 07 Maret 2012

Aku


Dan aku akan menuliskan apa yang telah aku rasakan dan katakan didalam pikiran ku. Semua hal tentang hidup yang tidak atau belum aku rasakan titik temunya. Segala hal yang menggangu pikiran ku. Terkadang lebih mudah untuk ditulis daripada di ucapkan.aku dengan segal keinginan dan harapan ku yang entah apa tujuannya. Bahkan aku sendiri masih meraba-raba akan seperti apa aku dan hidupku nantinya. Saat ini mungkin aku sedang berada dititik kegundahan dan ketidaktahuan yang luar biasa. Yang aku rasakan hanya sesak di dada. Ingin rasanya tenggelam dalam lantai tempat aku berpijak. Rasa ini berkecamuk dalam dada, serasa meluap-luap dan ingin tumpah, tumpah membasahi bumi. Sedih yg begitu besar. Semua hal yang dalam hidup yang tak aku mengerti dan tidak tahu harus seperti apa dan bagaimana.
Aku bukanlah orang yang sempurna, mungkin tidak bisa mencapai tahap sempurna, aku hanya manusia yang apa adanya. Tidak luar biasa.
Entah yang ku rasa hanya sesak di dada yang tak bisa aku keluarkan dan mempertunjukkannya kepada dunia. Akulah si lemah ini. Mudah menangis dan tersakiti, mudah berharap namun sebelum harapan itu terwujud kecewa sudah menghampiri. Aku yang menurut perasaan ku yang terkadang merasa dunia ini tidak adil, Tuhan tidak adil dan mereka yang ada disekitar ku juga tidak adil. Aku hanyalah aku dengan sejuta problema dan perasaan yang terkadang menggebu-gebu namun hanya tersimpan dihati. Belum ada satupun yang dapat ku mengerti.
Tuhan… hmmmmmmfff…… sesungguhnya Engkau yg mengetahui perasaan ku tanpa harus aku katakan. Apa yang harus aku lakukan???
Meski syaraf dan urat di bibir ini terus tertarik di setiap ujungnya, menjaga agar posisinya tetap konsisten sehingga tetap normal dan indah dilihat orang dalam bentuk senyuman, namun hati dan mata ini sudah tidak kuat membendung semua rasa yang sudah meluap dan hampir terjatuh ditandai dengan mata ini yang sudah berkaca.
Adakah tempat terbaik yang dapat aku singgahi untuk meluapkan segala rasa ini, yang tanpa diketahui oleh semua orang dan bertanya-tanya apa yang menyebabkan ku tertunduk dalam duka dengan mata yang basah.
Tahukah kamu perasaan ku sedang dan terus berkecamuk?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar